Rabu, 22 Mei 2013

26 Kata Aliran Shotokan


26 KATA ALIRAN SHOTOKAN

KATA HEIAN
1. HEIAN SHODAN
Heian berarti “Pikiran Penuh Kedamaian”. Kata ini adalah kata pertama dari lima Kata tingkat dasar, yang diciptakan oleh Yasutsune Itosu (salah satu guru Gichin Funakoshi). Meskipun tidak diketahui bagaimana Kata Heian ini diciptakan, tetapi banyak yang berpendapat bahwa Heian merupakan bagian dari Kata yang lebih tinggi tingkatannya yaitu Kata Kanku-Dai. Itosu menciptakan Kata Heian untuk memperkenalkan Karate kedalam kurikulum sekolah untuk menghilangkan kesan tehnik yang berbahaya yang terdapat pada kata lanjutan. Heian Kata merupakan Kata Shorin, yang memperlihatkan kekuatan dan fleksibelitas gerakan.
Hal Penting :Sikap kedepan dan Pukulan gerak maju. Memiliki 21 gerakan dengan waktu aplikasi 40 detik.
2. HEIAN NIDAN
Heian Nidan berarti seri Heian yang kedua. Aslinya Kata ini merupakan Kata yang pertama, tetapi Gichin Funakoshi merubahnya, karena Kata ini lebih sulit untuk dipelajari maupun mengajarinya. Kata ini berhubungan dengan Kata Bassai-Dai.
Hal Penting :Sikap balik kebelakang,tendangan menyamping,membalikan posisi pinggang/pinggul dan kombinasi tehnik. Memiliki 26 gerakan dengan waktu aplikasi 40 detik.
3. HEIAN SANDAN
Heian Sandan berarti Heian yang ketiga dari seri Kata Heian. Kata ini berhubungan dengan Kata Jitte.
Hal Penting :
Sikap kesamping dan tangkisan atas (atas bahu/kepala). Memilki 20 gerakan dengan waktu aplikasi 40 detik.
4. HEIAN YONDAN
Heian Yondan berarti Heian keempat dari seri Kata Heian. Kata ini berhubungan dengan Kata Kanku-Dai.
Hal Penting :Pengembangan/kontraksi, tangkisan dan tehnik penyelesaian. Memiliki 27 gerakan dengan waktu aplikasi 50 detik.
5. HEIAN GODAN
Heian Godan berarti Kata Heian kelima dari Seri Kata Heian. Kata ini berhubungan dengan Kata Gankaku.
Hal Penting :Fleksibilitas dan Keseimbangan. Memiliki 23 gerakan dengan waktu aplikasi 50 detik.
KATA TEKKI
6. TEKKI SHODAN
Tekki berarti kuda besi atau posisi berkuda. Tekki Shodan adalah Kata Tekki pertama dalam seri Kata Tekki. Kata Tekki adalah Kata Shorei, menggambarkan kekuatan, tehnik yang penuh tenaga. Kata Tekki diciptakan dan direvisi oleh Yasutsune Itosu. Gichin Funakoshi menghabiskan waktu tiga tahun untuk belajar dan menguasai masing-masing Kata Tekki ini (pada waktu itu, setiap murid menghabiskan beberapa tahun untuk mempelajari Kata). Tekki Shodan mempunyai nama asli Naihanchi dan diperkenalkan oleh Yasutsune Itosu, Tekki Nidan dan Sandan diciptakan oleh Yasutsune Itosu. Belum ada penjelasan yang memadai kenapa Tekki memiliki perlintasan gerakan satu garis, meskipun kadang terpikir dilakukan dengan baju besi dan/atau diatas punggung kuda (hal ini tidak bisa diaplikasikan secara teknis). Makna dari Kata ini dapat juga pertahanan dengan latar belakang dinding/tembok atau diatas perahu.
Hal Penting
Posisi badan rendah yang kuat, getaran pinggul, dan sikap kesamping. Memiliki 29 gerakan dengan waktu aplikasi 50 detik.
7. TEKKI NIDAN
Tekki Nidan berarti Kata kedua dari seri Kata Tekki. Tekki Nidan dan Tekki Sandan dipelajari untuk pertama kali pada level sabuk Coklat, tetapi tidak dipelajari secara intensif hingga tingkat sabuk Hitam.
Hal Penting
Posisi badan rendah yang kuat, getaran pinggul dan sikap kesamping. Memiliki 24 gerakan , dengan waktu aplikasi 50 detik.
8. TEKKI SANDAN
Tekki Sandan berarti Kata Tekki yang ketiga dari seri Kata Tekki.
Hal Penting
Posisi badan rendah yang kuat, getaran pinggul dan sikap kesamping. Memiliki 36 gerakan dengan waktu aplikasi 50 detik.
KATA LANJUTAN
9. BASSAI-DAI
Bassai-Dai berarti menghancurkan pertahanan musuh dengan kecerdikan dan menemukan kelemahan lawan (kebanyakan mengartikan “Gempuran Yang Sangat Kuat”). Kata ini dipelajari pada tingkat Kyu 3 hingga tingkat Shodan (Dan I). Aslinya disebut Passai, Kata ini pertama kali diperlihatkan di Tomari dan Shuri. Bassai-Dai adalah Kata Shorin.
Hal Penting
Rotasi Pinggul, kekuatan penuh, semangat yang kuat dan luapan tenaga, ketidak-untungan harus menjadi keuntungan. Memiliki 42 gerakan, dengan waktu aplikasi 60 detik.
10. BASSAI-SHO
Bassai-Sho berarti lebih rendah dari Bassai-Dai. Kata Shorin ini diciptakan oleh Yasutsune Itosu. Kata ini lembut, tetapi penuh tenaga walaupun tidak seperti Bassai-Dai.
Hal Penting
Tangkisan yang sangat kuat dan serangan balik yang sangat tajam. Memiliki 27 gerakan.
11. KANKU-DAI
Kanku-Dai berarti melihat dunia atau langit (dari gerakan pertama). Kata Dai menunjukkan bahwa Kata ini merupakan Kata Kanku terhebat. Kanku-Dai bernama asli Kushanku, nama seorang ahli bela diri Cina yang datang ke Okinawa pada abad ke-18. Kata ini merupakan Kata favorit dari Gichin Funakoshi dan Kata ini yang beliau pilih untuk di demonstrasikan diluar Okinawa. Gichin Funakoshi yakin bahwa Kanku-Dai memiliki semua element dasar dari Karate Shotokan. Kata ini juga merupakan favorit Sensei Okazaki yang mendemonstrasikan kata ini di buku The Best Karate. Kata ini juga menjadi bahan ujian sebagai Kata kedua dalam Ujian Nidan (Dan II).
Hal Penting
Tehnik yang cepat dan lamban, penuh tenaga dan lembut, pemekaran dan penciutan, dan lompatan dan membungkuk. Kata ini digunakan jika benar-benar terkepung oleh musuh. Keadaan/situasi juga merupakan hal penting, karena panjangnya Kata. Memiliki 65 gerakan dengan waktu aplikasi 90 detik.
12. KANKU-SHO
Kanku-Sho berarti Kata terendah didalam Kata Kanku. Kata Shorin ini merupakan perpaduan antara Heian Yondan dan Kanku-Dai.
Hal Penting
Penggunaan tenaga dengan benar, kecepatan dan pemekaran/penciutan dari otot. Memiliki 47 gerakan.
13. JITTE
Jitte (kadang dibaca Jutte) berarti tangan sepuluh atau keajaiban sepuluh. Kata Shorei ini berasal dari Tomari. Kata ini mungkin diperagakan dengan tongkat di tangan. Nama Kata ini tidak mengalami perubahan (hanya Jitte dan Gion yang tidak mengalami perubahan).
Hal Penting
Rotasi pinggul, dan tangkisan dengan tongkat. Memiliki 24 gerakan dengan waktu aplikasi 60 detik.
14. HANGETSU
Hangetsu berarti Bulan Separuh/Setengah Bulan (berarti juga nama sikap utama dalam Kata). Kata ini adalah asli Cina dan nama aslinya adalah Seisan atau Seishan. Kata ini diperagakan pertama kali di Tomari. Kata ini adalah Kata Shorei.
Hal Penting
Pemekaran/penciutan, putaran lengan dan pergerakan kaki serta pernapasan. Memiliki 41 gerakan dengan waktu aplikasi 60 detik.
15. EMPI
Empi (kadang disebut Enpi) berarti Burung Wallet Terbang. Kata Shorin ini dipelajari teutama di Tomari (hingga Restorasi Meiji, disebarkan ke Shuri dan Naha). Kata ini sebelumnya dikenal dengan nama Wansu atau Wanshu (Setelah seorang ahli beladiri Cina datang ke Okinawa ). Nama Kata ini diganti oleh Gichin Funakoshi. Yasutsune Itosu membuat perbaikan yang sangat berarti dari gerakan Kata yang asli.
Hal Penting
Tinggi rendah posisi badan, gerakan yang cepat (kecepatan). Memiliki 37 gerakan dengan waktu aplikasi 60 detik.
16. GANKAKU
Gankanku berarti “Burung Bangau Diatas Karang” (nama ini diambil dari salah satu posisi dalam Kata ini – ada posisi dimana seperti burung bangau dengan satu kaki, sebagai serangan dalam mempertahankan diri). Ini merupakan Kata yang sudah sangat tua, aslinya bernama Chinto, kemudian namanya diubah oleh Gichin Funakoshi. Kata ini disempurnakan oleh Yasutsune Itosu. Gankaku merupakan Kata Shorin (walaupun kadang dikatakan sebagai Kata Shorei).
Hal Penting
Keseimbangan dan tendangan kesamping. Memiliki 42 gerakan dengan waktu aplikasi 60 detik.
17. GION
Arti dari Gion (Kadang dibaca Jion) belum ditemukan. Ini merupakan Kata Shorei yang diberi nama setelah rahib Cina datang ke Okinawa. Gion juga merupakan nama pura di Jepang dan Cina. Dan Gion dikenal sebagai nama rahib Budha Suci. Nama Kata ini tidak mengalami perubahan. Gion dipelajari di Tomari. Versi lain dari Kata Gion ini juga dipelajari aliran Karate Wado-Ryu. Didalam mengambil nama dari rahib Budha Suci, Gion berkonotasi ketenangan, penuh kebanggaan, dan penuh kekuatan dalam mempelajarinya. Kata ini didemonstrasikan oleh Sensei Tanaka dalam buku The Best Karate.
Hal Penting
Ketenangan, gerakan penuh tenaga, dengan semangat bertarung yang hebat. Memiliki 47 gerakan dengan waktu aplikasi 60 detik.
18. CHINTE
Chinte berarti “Tangan Ajaib”. Kata ini merupakan Kata Shorin yang terdiri dari beberapa tehnik Cina yang tidak ditemukan dalam Karate Shotokan. Gichin Finakoshi mengganti namanya menjadi Shoin, tetapi kemudian kembali lagi kenama yang dahulu. Sangat sulit untuk menguasai pengunaan tenaga yang benar pada Kata ini.
Hal pentingMemiliki 33 gerakan.
19. UNSU
Unsu berarti “Tangan Bagaikan Awan”. Kata ini merupakan Kata Shorin tanpa diketahui asalnya. Tangan dengan arti tehnik tangan menyapu lawan seperti awan terbelah pisau dilangit. Masatoshi Nakayama mengingatkan bahwa Kata Unsu terlihat bagaikan “Burung gagak yang menakutkan mencoba menari “, jika Kata Heian, Kanku-Dai, Empi dan Gion sebelumnya telah dikuasai.
Hal Penting
Lompatan Tinggi dan rendah, tenik menendang, berpura-pura dan menggunakan beberapa bagian tubuh sebagai senjata. Memiliki 48 gerakan.
20. SOCHIN
Sochin berarti perasaan/keadaan tenang ditengah orang (dan nama ini diambil dari posisi utama didalam Kata ini). Kata Sochin merupakan Kata Shorei, dimodifikasi oleh Yoshitaka Funakoshi (anak dari Gichin Funakoshi).
Hal Penting
Lamban, gerakan penuh tenaga dan sikap sochin ( juga disebut sikap fudo-dachi ). Memilki 40 gerakan.
21. NIJUSHIHO
Nijushiho berarti 24 (dua puluh empat) langkah (sekarang memiliki 30 gerakan, tetapi aslinya adalah 24 gerakan kaki). Makna dari Kata ini adalah sebuah gambaran alami aliran air atau ombak (kadang gerakannya lamban dengan segala keagungan, kadang kuat dan cepat). Kata ini merupakan Kata Shorin (meskipun ada yang mengklaim sebagai Kata Shorei). Kata ini adalah Kata favorit instruktur Frank Woon-A-Tai. Pada tahun1934 Guru Gichin Funakoshi memerintahkan Masatoshi Nakayama untuk mempelajari Kata ini dari Guru Shito-Ryu, Kenwa Mabuni. Kata ini secara bertahap disesuaikan dengan tehnik Shotokan.
Hal Penting
Penggabungan total dari bermacam kekuatan dan kecepatan (Masatoshi Nakayama mengingatkan bahwa kata ini dapat menyerupai sebuah “Tarian” tanpa kepandaian yang sempurna untuk melakukannya).
22. GOJUSHIHO-DAI
Gojushiho-Dai berarti 54 (lima puluh empat) langkah (sekarang 62 gerakan). Kata Shorin ini terinspirasi dari seekor burung yang menyerang musuh dengan ketajaman paruhnya. Nama lamanya adalah Useshi. Kata ini asli dari Cina dan dipelajari di Cina hingga abad ke-20. Masatoshi Nakayama juga mempelajari Kata Gojushiho ketika dia belajar Nijushiho dengan Mabuni.
Hal PentingDengan segala kelembutan dan tehnik aliran.
23. GOJUSHIHO-SHO
Gojushiho-Sho berarti kata terendah di Kata Gojushiho. Kata ini merupakan Kata Shorin yang terinpirasi dari seekor burung yang menyerang musuh dengan ketajaman paruh, sayap dan cakarnya. Kemampuan tehnik tingkat tinggi sangat dibutuhkan untuk memainkan atau mengerti Kata ini.
Hal Penting
Satu hal penting dalam Kata ini adalah tehnik tangan pedang. Memiliki 65 gerakan yang mudah dikacaukan dengan gerakan Gojushiho-Dai.
24. MEIKYO
Meikyo berarti cermin membersihkan cermin (kembali mengasah tehnik Karate dengan latihan yang berulang untuk mendapatkan sebuah pengertian yang jernih tentang tehnik dan karakter Karate). Kata Shorei ini memiliki pengusaan tehnik dalam Kata Heian dengan bentuk Kata yang lebih lunak dan tenang. Nama asli Kata ini adalah Rohai. Kata ini merupakan Kata favorit Sensei Masatoshi Nakayama. Menurut cerita asli, Kata ini diambil dari sebuah tarian untuk meminta Tuhan memunculkan Dewa Matahari (Amaterasu) dari goa dimana dia bersembunyi.
Hal Penting
Memiliki 32 gerakan.
25. WANKAN
Wankan berarti “Mahkota Raja”. Kata Shorin ini tidak dijelaskan dalam buku The Best Karate. Wankan adalah Kata terpendek dari semua Kata aliran shotokan. Kata ini aslinya dipelajari di Tomari, terdiri dari gerakan lembut dan ringan dari apa yang sekarang kita lihat dalam kata aliran Shotokan.
26. JI’IN
Ji’in diciptakan sebagai sebuah penghormatan terhadap kematian dan ketenangan/ penuh kekuatan dari Gion. Nama aslinya tidak diketahui dan namanya mungkin diambil dari sumber yang sama dengan Gion. Pembahasan tentang ini belum selesai dalam buku The Best Karate.

Selasa, 21 Mei 2013

Pendiri BKC

PENDIRI BKC








Kang Iwa Rahadian Arsanata
Pendiri BKC

Sejarah BKC



Sejarah BKC


Selayang Pandang BKC
BKC adalah singkatan dari Bandung Karate Club dan Bina Ksatria Cita pada pengertian yang sebenarnya, didirikan di Bandung pada tanggal 16 Juni 1966 oleh Iwa Rahadian Arsanata. Sejak tahun 1962, telah dirintis pendiriannya dengan nama Bandung Karate School for Self Defence. Gedung Mardisantosa yang terletak di Jalan Sunda No. 2 Bandung adalah tempat pertama BKC didirikan. Tercatat sebagai anggota pertama terdiri dari siswa-siswa Sekolah Guru Pendidikan Jasmani, SMAN Jalan Belitung, STMN I jalan Rajiman serta beberapa orang mahasiswa UNPAD dan ITB. Sejak tahun 1967 hingga tahun 1972 tempat latihan pindah ke pendopo sekolah Tinggi Olah raga Jalan Van Deventer Bandung.

Maksud dan Tujuan
BKC didirikan dengan maksud menghimpun pemuda, pelajar serta berbagai kalangan dalam pembinaan olah raga beladiri berdasarkan kekeluargaan hormat-menghormati serta saling mencintai antara satu dan sesamanya. Secara umum BKC bertujuan untuk membina setiap anggota menjadi Insan Beladiri yang Mandiri yang memahami makna hidup dan kehidupan. Sehingga pada akhirnya, ilmu yang diperolehnya dapat bermanfaat bagi kehidupannya di masyarakat. Setiap anggota BKC dituntut untuk mampu melaksanakan Tri Ratna Keanggotaan berdasarkan kiprahnya.

Dasar Pendidikan Beladiri di BKC
Sumber ajaran beladiri yang diajarkan di BKC sepenuhnya bersumberkan kepada Tuntunan Ajaran Jalaksana yang merupakan Ilmu Teturunan dari Pendiri Perguruan. Kemudian sumber ajaran ini disesuaikan dengan berbagai ajaran ilmu beladiri yang ada, Baik yang datang dari luar maupun dengan yang telah ada di Indonesia. Dalam hal ini BKC berprinsip, mana yang baik diambil dan mana yang buruk dibuang walaupun itu budaya bangsa terlebih yang datang dari luar.

Para Pimpinan BKC dari Tahun ke Tahun
Tercatat sebagai Ketua Umum BKC angkatan pertama Mardisantosa, yaitu Budiarjo, S.H. kemudian dari tahun 1968-1970 BKC dipimpin oleh Kolonel (Pur) H. Anwar Tamim. Dari tahun 1971-1972 Kolonel (Pur.) R. Oetje Djunjunan alm. Wali Kotamadya Bandung waktu itu berkenan menjadi Ketua Umum BKC, Selanjutnya dari tahun 1973-1980 kembali BKC dipimpin oleh H. Anwar Tamim. Dan dari tahun 1981-1982 dipimpin oleh Kolonel (Pur.) Saleh M. Yoenoes. Dari tahun 1983 hingga sekarang ini Ir.H. Awal Kusumah M.S (Putra dari H. Anwar Tamim) terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Besar BKC.

Kegiatan-Kegiatan
Sejak awal berdirinya, BKC telah berhasil menyusun program kegiatan yang terpadu sebagaimana layaknya perguruan yang sudah besar antara lain Ujian Kenaikan Tingkat, Penataran Kepelatihan, Latihan Lapangan di gunung, sungai dan pantai. Kejuaraan Intern serta pada tahun 1967, Pendiri Perguruan dilantik di Sukabumi oleh Ditjora (KONI sekarang) Jawa Barat sebagai Wakil Umum PORKI Jawa Barat (ibu Yusuf dari INKAI sebagai Ketua Umum). Kejurnas PORKI pertama diikuti, yaitu di Jakarta pada tahun 1971 kemudian di penghujung 1972 dalam Musyawarah Lembaga Aliran Karate di Jakarta yang dipimpin oleh Jendral Surono dan Widjojo Suyono, BKC dikukuhkan sebagai anggota FORKI. Dalam masalah kegiatan bentuk apapun yang dilaksanakan, BKC senantiasa berpedoman pada Dua Sesanti Perguruan: 
PRIBADI BUDI CIRI MANDIRI dan MANDIRI KHARSA PUJA WALAGRI.

Senin, 13 Mei 2013

Kata


Kata

KATA
Kata secara harfiah berarti "bentuk" atau "model." Kata adalah rangkaian gerakan yang diformalkan merupakan postur berbagai ofensif dan defensif. Postur ini didasarkan pada aplikasi tempur ideal. Beberapa Kata menggunakan kuda-kuda rendah dan lebar. Praktik ini mengembangkan kekuatan kaki, postur tubuh yang benar, dan keanggunan. Gerakan lengan yang kuat meningkatkan kebugaran dan kekuatan tubuh bagian atas. Kata bervariasi dari sejumlah gerakan dan kesulitan. Kata mengharuskan karateka untuk belajar gerakan yang rumit. Rajin berlatih dan memimpin kesadaran yang benar untuk memahami prinsip-prinsip tempur nyata. Secara tradisional, Kata diajarkan secara bertahap. Sebelum belajar Kata adalah berulang-ulang untuk menunjukkan penguasaan teknik karate yang lebih baik untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman gerakan. Umum bagi karateka mempraktekan dan mengulangi setiap gerakan Kata yang telah mereka pelajari untuk menjadi perbaikan setiap kualitas gerakan. Karateka harus melakukan satu dari Kata yang baru dan atau yang sebelumnya, untuk menunjukkan dan mengetahui bagaimana pengembangannya. Berbagai macam gaya belajar karate Kata yang berbeda-beda, atau variasi dari inti umumnya. Beberapa Kata mungkin dikenal dengan dua nama, satu di Jepang, dan yang lain dari Okinawa /Cina. Untuk itu, Gichin Funakoshi mengubah banyak nama Kata untuk membantu menyebarkan banyak Karate seluruh Jepang. Jumlah 108 memiliki makna mitologis dalam agama Dharmic. Angka ini juga menonjol dalam simbolisme yang terkait dengan Karate, terutama pada aliran Goju-ryu. Goju-ryu Kata secara harfiah menterjemahkan menjadi 108. Simbol Buddha lainnya dalam Karate termasuk istilah karate itu sendiri, Kara karakter juga dapat dibaca sebagai Ku, yang berasal dari sunya, posisi di awal Kata menyerupai posisi tangan Zazen, dan kebiasaan saat memasuki dan meninggalkan dojo dan pertemuan guru-guru, seperti yang dilakukan di kuil-kuil Buddha dan dojo Zen. Silahkan para Karateka dapat melihat Koleksi Video Kata yang mungkin bisa menjadi referensi untuk belajar selain yang didapat dari para Guru-guru (sensei) anda. Dan Beberapa Kata atau gaya yang tidak termasuk di sini, dan tidak terbatas pada popularitas dan penggunaan umum untuk kata, dan pengakuan (atau tidak) dari gaya oleh berbagai badan perguruan.
Kata
Goju Ryu
Shito Ryu
Shorin Ryu
Shotokan
Ananku


Yes

Annan

Yes


Annanko

Yes


Aoyag (Seiryu)

Yes


Chatanyara
Kushanku

Yes
Some

Chinte

Yes
Yes
Yes
Chintō/Gankaku

Yes
Yes
Yes
Dan Enn Sho




Empi Sho




Fukyugata/Gekisai/
Shinsei
Yes
Yes
Some

Garyu




Go Pei Sho




Gojūshiho

Yes
Yes
Yes
Hakucho

Yes


Hakutsuru




Heiku

Yes


Jiin

Yes

Yes
Jion

Yes
Yes
Yes
Jitte

Yes
Yes
Yes
Jyuroku

Yes


Kanchin




Kanshiwa




Kanshu




Kururunfa
Yes
Yes


Kusanku/Kanku-dai

Yes
Yes
Yes
Matsukaze

Yes


Naihanchi/Tekki

Yes
Yes
Yes
Nan Dan Sho




Nipaipo/Neipai

Yes


Niseishi/Nijushiho

Yes
Yes
Yes
Pachu

Yes


Paiku

Yes


Papuren

Yes


Passai/Bassai

Yes
Yes
Yes
Pinan/Heian

Yes
Yes
Yes
Rōhai/Meikyo

Yes
Yes
Yes
Saifā
Yes
Yes


Sanchin
Yes
Yes


Sansai




Sanseiru/Sanseru
Yes
Yes


Seichin




Seipai
Yes
Yes


Seiryu




Seisan/Hangetsu
Yes
Yes
Yes
Yes
Seiyunchin/Seienchin
Yes
Yes


Shisōchin
Yes
Yes


Sōchin

Yes

Yes
Sunsu




Suparinpei/Pechurin/
Hyaku Hachi Ho
Yes
Yes

Yes
Taikyoku
Some
Yes
Some
Yes
Tenshin




Tensho
Yes
Yes
Some

Ten No Kata


Some
Yes
Tsuki no Kata




Unsu/Unshu

Yes

Yes
Wankan


Yes
Yes
Wanshu/Enpi

Yes
Some
Yes
Yantsu




Zen Shin Ko Tai





ISTILAH-ISTILAH UMUM DALAM OLAHRAGA KARATE

Budo
Cara perang (bela diri)
Budoka
Orang yang belajar seni perang (bela diri)
Bushido
Cara dari pahlawan/pejuang (kode hormat dari samurai)
Dai
Lebih besar, besar
DAN
Derajat utama (Tingkatan dalam sabuk hitam)
Deshi
Murid
Do
Jalan, cara
Doji
Simultan, bersama
Dojo
Tempat latihan
Dojo-kun
Peraturan tempat latihan
Embusen
Garis pergerakan (dalam KATA)
Enoy
Semangat persiapan
Fudokan
Pondasi rumah kandang kuda
Gasshuku
Latihan bersama (= penyeragaman teknik)
Gi
Seragam
Gohon
Kelima
Gohon kumite
Pertarungan (kumite) lima langkah
Go no sen
Membiarkan diserang dahulu dgn tujuan untuk membalas
Goshin
Bela diri
Hai
Ya
Han
Setengah
Hanmi
Menghadap ke depan (45 derajat, didepan lawan)
Happo kumite
Kumite melawan beberapa lawan dari berbagai arah
Hara
Perut; bagian tengah dari tubuh
Heiko
Keseimbangan
Hombu Dojo
utama/inti
Hyosh
Penentuan waktu / irama
Iee Iie
Tidak
Jikan
Waktu
Jiyyu kumite
Pertarungan (kumite) bebas
Jutsu
Seni, kemampuan
Ka
Pelajar, siswa
Kamae
Postur
Kamaete
Bersiap
Kan
Aula
Kara
Kosong
Karate
Tangan kosong
Karate Do
Cara karate
Karateka
Orang yang belajar karate
Karategi
Pakaian karate
Kata
Bentuk latihan (=jurus); bahu
Ki
Kekuatan bagian dalam
Kiai
Teriakan semangat / peledakan energi
Kihon
Dasar
Kihon ippon kumite
Teknik dasar suatu pertarungan (kumite)
Kime
Pemusatan semua kekuatan di satu titik dgn suatu teknik
Ko waza
Semua ilmu tentang teknik tangan
Kohai
Yunior; adik seperguruan
Kokyu
Pernafasan
Kumite
Pertarungan / pertempuran
Kun
Sumpah / peraturan
Kyu
Rangking; tingkatan
Ma ai
Jarak
Makiwara
Papan lentur (=Papan dililit tali jerami & ditanam ke tanah)
Mokuso
Meditasi (=menghayati, menenangkan pikiran)
Narande
Berbaris
Obi
Sabuk; ikat pinggang
Osh
Secara umum, mengandung pengertian "Ya, saya mengerti"
Oshinabu
Pantang menyerah
Osu
"Saya mengerti dan akan mencoba yang sebaik mungkin"
Otoshi
Menjatuhkan
Oyo kumite
Pertarungan (kumite) menghadapi beberapa lawan
Randori
Latihan pertarungan (kumite) bebas
Rei
Menunduk; sapaan (tanda dari hormat)
Renmei
Perserikatan, asosiasi, anggaran dasar
Ryo
Berdua (=keduanya)
Ryu
Sekolah, aliran
Sanbon kumite
Pertarungan (kumite) tiga serangan
Satori
Penjelasan dalam seni bela diri
Seiretsu
Rangking (tingkatan) berdasarkan garis
Seiza
Meditasi (=menenangkan pikiran) dengan posisi berlutut
Sen
Inisiatif
Sensei
Guru, ahli
Sensei ni
Menghadap guru
Sempai
Senior, kakak seperguruan
Shiai
Turnamen, kompetisi, kejuaraan
Shihan
Orang yang sangat ahli
Shin
Semangat
Shitei
Hubungan antara guru dengan murid
Shito
Pertarungan (kumite) hidup atau mati
Shoto
Pergerakan cemara / nama samaran Funakoshi
Shotokan
Rumah dari Shoto ; "Laut Rindu"; nama samaran Funakoshi
Sokumen
Samping
Sonkei
Hormat
Soto
Luar
Taisho
Pemanasan
Tate
Vertikal
Te
Tangan
Tokui
Kesukaan, pilihan
Tori
Penyerang
Wa
Harmoni
Waza
Teknik
Wazari
Setengah poin (nilai setengah)
Yame
Berhenti
Yasume
Rileks (atau posisi siap)
Yoi
Siap
Yakusoku kumite
Pengaturan kumite
Zanshin
Keseimbangan dan pengontrolan, kesadaran